Dikatakanbahwa sekitar 80 persen dari mereka yang bermain game kasino untuk pertama kalinya menuju mesin slot. Menjadi pengatur waktu pertama, mereka mungkin merasa, di beberapa titik, terintimidasi dengan berinteraksi dengan dealer dan pemain lain di slot online permainan, dan orang banyak. Mesin slot hanya untuk satu pemain dan sangat bagus untuk 16S P O T L I G H T Sabtu, 16 Oktober 2021 LAYANAN PERBANKAN PERSAINGAN KETAT BANK DIGITAL Bisnis, JAKARTA β€” Ketatnya persaingan di industri perbankan digital menjadikan tidak semua bank digital akan sukses bertumbuh. Pada akhirnya, hanya akan ada segelintir bank digital yang akan menguasai pangsa pasar yang besar. Transcription pdf - Inovasi PLN. DIREKTORI KARYA INOVASI XV-2012 DIREKTORI KARYA INOVASI XV-2012 Peringatan! Didalam buku ini memuat serangkaian ide karya/ gagasan inovatif berupa alat/metode yang hak ciptanya dimiliki oleh PT PLN (Persero). Dilarang meniru, mempergunakan, mengimplementasikan ide karya dalam bentuk apapun tanpa persetujuan Menurutnya mata hanyalah kemampuan potensial untuk melihat selama dalam kegelap an, tapi dia menjadi aktual ketika menerima sinar matahari. Bukan hanya obyek-ob yek indrawi saja yang bisa dilihat, tapi juga cahaya dan matahari yang menjadi s umber cahaya itu sendiri. Terkait filsafat kenegaraan, Al-Farabi membagi negara ke dalam lima bentuk. Kreativitasdan inovasi dalam Pemasaran/penjualan dari awal usaha dimulai sampai dengan berhasil, Informasi yang mendorong kreativitas dan inovasif yang menurut saudara penting b. Observasi: Pengetahuan & Riset Pengalaman Intangible factors c. Laporan & Diskusi/Presentasi di Kelas 4. Metodologi dan acuan tugas: a. AnswerFaktor pendukung penjelajahan samudra yang terkait dengan inovasi Answer 1.) jika suatu fungsi y=cx+d memiliki peta dari 2 yaitu 4,dan peta dari -1 yaitu 13. Tentukan nilai c dan d Answer Bagaimana pendapatmu dengan hukuman yang diterapkan oleh ratu sima kepada kerabatnya sendiri? Bagaimana dengan penjelasan hukum di negeri kita sendiri? . Freepik 4 faktor penjelajahan samudra oleh bangsa Eropa. - Bangsa Eropa adalah bangsa pionir yang melakukan penjelajahan samudra di masa lalu. Penjelajahan samudra bangsa Eropa terjadi pada akhir abad ke- 15. Hingga pada abad ke-16 bangsa Eropa sampai ke negara Indonesia. Portugis adalah negara pertama yang melakukan pendaratan di Indonesia adalah negara Portugis, setelah itu disusul oleh negara Inggris dan negara Belanda. Kira-kita apa faktor pendorong bagi bangsa Eropa melakukan untuk melakukan penjelajahan samudra, ya? Yuk, cari tahu! 1. Penemuan Kompas Faktor pendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra adalah penemuan kompas. Alat ini bisa digunakan untuk mempermudah perjalanan samudra yang berfungsi sebagai penunjuk arah, seperti arah utara dan selatan. Ada alat ini membuat perjalanan menjadi lebih mudah dan terarah. 2. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang Berkembang Pada abad ke- 15 ilmu pengetahuan dan teknologi di Eropa sedang mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi inilah yang mendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra ke seluruh belahan dunia. Dalam periode ini banyak ditemukan teori-teori ilmu baru baru. Salah satunya yang dikemukakan oleh tokoh Nicolaus Copernicus. Baca Juga 5 Faktor Pendorong Penjelajahan Samudra yang Dilakukan oleh Bangsa Eropa Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan Daftar isi1. Jatuhnya Konstantinopel2. Mencari wilayah yang kaya akan Rempah-rempah3. Perkembangan Teknologi dan Sains4. Semangat 3G5. Perang Salib6. Semangat Reconguesta Dores7. Pengaruh Buku Marco PoloSejak abad ke-15 Masehi, bangsa Eropa telah melakukan perjalanan ke berbagai belahan bumi. Penjelajahan ini kemudian dinamakan dengan penjelajahan samudera atau the age of discovery. Penjelajahan samudera dimulai saat kekuasaan Islam berhasil ditaklukkan oleh kekaisaran Romawi penjelajahan samudera ini hanya bertujuan untuk mencari rempah-rempah namun seiring waktu berubah menjadi penaklukkan dan penjajahan. Bangsa Eropa melakukan penjelajahan hingga ke mana Bangsa Eropa yang pertama kali berlayar ke Nusantara adalah bangsa Portugis. Saat itu, Alfonso de Albuquerque memimpin perjalanan dengan 18 buah kapal yang mengangkut orang. Pada tahun 1511, bangsa Portugis berhasil menaklukkan Malaka. Sebuah daerah yang terkenal akan rempah-rempah. Satu tahun kemudian yakni pada tahun 1512, mereka berlayar ke wilayah sinilah, era kolonialisme baru dimulai. Penjelajahan samudera kemudian diikuti oleh bangsa Eropa lainnya seperti Belanda, Prancis, Inggris, Italia hingga Jerman. Penyebab utama adanya penjelajahan samudera adalah jatuhnya konstantinopel dari tangan kekaisaran Bizantium atau Romawi beberapa hal yang mendorong penjelajahan samudera di antaranya sebagai Jatuhnya KonstantinopelKhalifah Utsmaniyah yang memiliki pusat di Turki berhasil menguasai Konstantinopel pada tanggal 29 Mei 1453. Semula, kota ini termasuk ke dalam wilayah kekuasaan kerajaan Romawi-Byzantium. Perebutan Konstantin dipimpin oleh seorang raja Turki yang bernama Sultan Mehmed II atau yang biasa dikenal Sultan Muhammad dulu, Konstantinopel menjadi kota yang diperebutkan oleh banyak bangsa. Hal ini dikarenakan kota ini pernah menancapkan sejarah kejayaan. Selain itu juga, kota ini menjadi salah satu titik penting dalam lalu lintas perdagangan darat. Konstantinopel menghubungkan antara wilayah Eropa dan konstantinopel dikuasai oleh bangsa Turki Usmani, jalur perdagangan darat yang menghubungkan Asia dan Eropa terputusnya. Orang-orang Turki Usmani melarang bangsa Eropa untuk melewati wilayah ini membuat bangsa Eropa kesulitan untuk mendapatkan akses untuk berdagang ke Asia. Sebab, konstantinopel merupakan pintu masuk perdagangan Asia dan Eropa. Sedangkan saat itu permintaan akan rempah-rempah, kain sutra serta obat-obatan semakin Eropa kesulitan memenuhi permintaan pasar karena wilayah konstantinopel yang dikuasai oleh bangsa Turki Usmani. Hal inilah yang kemudian membuat mereka terpaksa mencari jalur perdagangan selain konstantinopel seperti jalur perdagangan bangsa-bangsa Asia yakni Indonesia. Kejatuhan Konstantinopel turut mendorong adanya penjelajahan samudera yang dilakukan oleh bangsa Mencari wilayah yang kaya akan Rempah-rempahMenurut Merle Calvin Ricklefs, alasan terbesar bangsa Eropa datang ke kepulauan Nusantara adalah untuk mencari rempah-rempah. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa saat konstantinopel jatuh ke tangan turki usmani, jalur perdagangan darat asia-eropa rempah-rempah saat itu merupakan bahan yang sangat penting dan memiliki nilai jual yang tinggi. Maka dari itu, orang Eropa mencari cara agar lalu lintas perdagangan rempah-rempah tetap bisa yang kita ketahui bahwa kepulauan Nusantara kaya akan rempah-rempah. Makanya orang Eropa menjadikan kepulauan Nusantara sebagai salah satu destinasi negara untuk mencari rempah-rempah. Biasanya rempah-rempah digunakan untuk bahan baku obat, parfum, makanan dan juga pengawet di Eropa yang tidak menentu membuat orang Eropa harus menyembelih semua ternaknya. Sebab, jika tidak segera disembelih maka ternak tersebut akan mati karena suhu dingin. Hewan ternak yang telah disembelih, dagingnya harus diawetkan dan cara mengawetkan daging itu dengan menggunakan kedatangan mereka ke kepulauan Nusantara hanya untuk mencari rempah-rempah. Namun, seiring berjalannya waktu, tujuan itu berubah. Terdapat motif lain yang memboncengi lain kedatangan orang Eropa ke satunya keinginan untuk memonopoli rempah-rempah. Hal inilah yang kemudian menjadi awal adanya kolonialisme. Selain kepulauan Nusantara, India juga menjadi negara yang kaya akan rempah-rempah. Di sana, pala, lada dan cengkeh menjadi komoditas yang memiliki harga yang sangat Perkembangan Teknologi dan SainsSetelah kekalahan pada perang salib, perkembangan teknologi dan sains di Eropa justru mengalami peningkatan. Sains dan teknologi berkembang pesat setelah abad gelap berakhir dan digantikan oleh abad pencerahan atau zaman renaisans abad ke-15 Masehi.Setelah mengalami kekalahan pada perang salib, bangsa-bangsa Eropa mulai menyadari bahwa mereka masih kurang dalam hal teknologi dan ilmu pengetahuan. Maka dari itu, setelah adanya kekalahan, bangsa Eropa mulai berbenah. Hingga munculah beberapa teori seperti teori heliosentrisme yang dikenalkan oleh Nicolas Copernicus dan Galileo teori tersebut membuktikan bahwa bumi berbentuk bulat dan memiliki orbit yang mengelilingi matahari. Setelah adanya teori itu ilmu astronomi semakin berkembang. Keberadaan teori tersebut membuka pengetahuan orang Eropa mengenai dunia yang saat itu ternyata masih inilah yang kemudian membuat orang-orang Eropa mempunyai semangat untuk mencari tahu mengenai alam semesta. Mereka mempunyai keingintahuan yang tinggi mengenai alam semesta, keadaan geografi dunia, serta bangsa-bangsa lain yang ada di belahan dunia. Keinginan inilah yang mendorong mereka untuk mengadakan pelayaran ke berbagai tersebut kemudian ditunjang dengan perkembangan teknologi yang mendukung adanya pelayaran. Seperti ditemukannya kompas, meriam, serta alat penunjang pelayaran lainnya. Tidak hanya itu, perkembangan ilmu astronomi juga membantu dalam navigasi dan perkembangan teknologi serta Sains membuat keinginan mereka untuk mencari rempah-rempah menjadi mudah. Setelah pemutusan jalur darat karena jatuhnya konstantinopel, mereka mencari jalur lain yakni lewat jalur laut. Jalur laut ini menjadi mudah karena didukung perkembangan teknologi dan Semangat 3GSalah satu pendorong adanya penjelajahan samudera adalah semangat 3G. Semangat 3G ini terdiri dari Gold kekayaan, glory kejayaan dan gospel menyebarkan agama Nasrani. Semangat 3G juga yang menjadi penyebab adanya kolonialisme di 3G pertama kali dicetuskan oleh Paus Alexander VI yang berasal dari Vatikan setelah adanya perjanjian tordesilas pada tahun 1494 yang menyebabkan perselisihan antara bangsa Spanyol dan memiliki arti sebagai keinginan untuk mencari kekayaan sebanyak-banyaknya di wilayah-wilayah jajahan seperti emas, bahan tambang, perak serta bahan-bahan yang dinilai berharga pada saat itu. Saat itu wilayah yang menjadi tujuan utama adalah Guinea dan wilayah yang kaya akan rempah-rempah dari semangat gold, orang-orang Eropa semakin bertindak semena-mena dengan mengeruk kekayaan yang sebanyaknya tanpa memperdulikan penderitaan negara yang dipijaknya. Bahkan dengan ambisinya ini membuat orang Eropa melakukan penjajahan di wilayah kekayaan yang didapatkan dari hasil eksploitasi dari wilayah yang ditemuinya akan digunakan untuk kepentingan kerajaan atau negara imperialis atau untuk membangun diartikan sebagai keinginan untuk menanamkan kejayaan dengan menguasai wilayah yang didatanginya dan menjadikan wilayah tersebut daerah koloni. Glory sendiri juga diartikan sebagai semboyan memburu kejayaan, kekuasaan, superioritas lewat penjajahan. Orang-orang Eropa saling bersaing untuk menjadi sosok yang berkuasa di wilayah yang satu wilayah yang menjadi incaran orang Eropa pada saat itu adalah Kepulauan Nusantara. Di mana Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris pernah menjajakan kaki di sana dan menjadi penjajah. Bahkan Belanda menjajah Indonesia dalam kurun waktu yang tak untuk mencari kekayaan dan kejayaan, misi kedatangan orang Eropa juga untuk menyebarkan ajaran Nasrani yang kemudian dinamakan dengan Gospel. Saat itu, orang-orang Eropa mendapatkan izin dari Paus untuk melakukan penjelajahan samudera dengan catatan mereka harus turut menyebarkan agama Nasrani dalam berjalannya waktu, keberadaan 3G memberikan banyak dampak bagi negara yang dikunjungi oleh orang-orang Eropa. Orang-orang Eropa menjadikan negara tersebut sebagai negara jajahan. Mereka bertindak semaunya seperti mengeruk kekayaan, membuat penderitaan, terjadinya kelaparan, penyiksaan dan Eropa menganut sistem merkantilisme di mana suatu negara dikatakan makmur jika memiliki kekayaan yang melimpah. Hal inilah yang kemudian mendorong bangsa Barat untuk terus mengeruk kekayaan di negara jajahan sebanyak-banyaknya termasuk kekayaan yang ada di kepulauan Perang SalibPerang Salib merupakan perang agama di Asia Brat dan Eropa yang terjadi sekitar tahun abad ke-11 sampai abad ke-17. Perang ini dilakukan oleh masyarakat Eropa melawan Turki Saljuk dan orang Arab. Perang Salib berlangsung sangat lama yakni sekitar 200 tahun dan terbagi menjadi 7 Salib merupakan sebutan perang bagi orang Kristen sedangkan orang Islam menyebut perang ini dengan perang suci. Perang salib diakibatkan karena adanya perebutan kota Yerusalem. Perang ini berdampak pada akses lalu lintas perdagangan yang sempat itu, karena perang ini berlangsung lama, membuat kekayaan bangsa Eropa habis karena semuanya dialokasikan untuk perang. Pertama kali, perang ini dicetuskan oleh Paus Urbanus II dalan sidang Konsili Clermont pada tahun memberikan imbauan untuk mengangkat senjata membantu kaisar Romawi Timur melawan Turki Seljuk. Imbauan tersebut direspons dengan penuh semangat oleh masyarakat Eropa. Mereka kemudian menjadi sukarelawan perang yang sebelumnya dikukuhkan menjadi anggota laskar salib lewat sebuah salib dinilai sebagai sebuah tobat demi mendapatkan ampunan atas dosa yang telah dilakukannya. Sehingga, orang-orang berbondong-bondong mengikutinya. Namun, akhirnya perang salib dimenangkan oleh orang Islam dan mengakibatkan kekalahan pada orang Eropa. Kekalahan pada perang salib inilah yang menjadi semangat untuk melakukan penjelajahan Semangat Reconguesta DoresSemangat Reconguesta Dores merupakan semangat yang dimiliki oleh bangsa Eropa untuk menaklukkan daerah-daerah kekuasaan Islam. Semangat ini muncul setelah bangsa Eropa kalah saat melawan kekuasaan Islam pada perang Salib di abad ada perang salib membuat bangsa Eropa sakit hati sehingga mendorong mereka untuk melakukan penjelajahan ke berbagai wilayah. Dengan melakukan penjelajahan mereka dapat menanamkan pengaruhnya. Dengan banyak pengaruh yang ditanamkan akan membuat semakin banyak daerah jajahannya dan akan membantunya mengalahkan kekuasaan Pengaruh Buku Marco PoloMarco Polo merupakan seorang penjelajah dan penulis yang kerap membuat catatan perjalanan. Di salah satu bukunya yang bertajuk Imagi Munduk atau Keajaiban Dunia, ia menceritakan mengenai Negara-negara di Asia yang memiliki potensi Asia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam terutama rempah-rempah. Hal inilah yang kemudian menarik bangsa Eropa untuk melakukan penjelajahan ke wilayah Asia. Mereka tertarik dengan iming-iming kemakmuran dan kesuburan yang cukup diceritakan Marco Polo dalam bukunya. Pada awal abad ke-15 hingga akhir abad ke-17, Eropa terkenal sebagai bangsa yang kerap melakukan eksplorasi atau penjelajahan samudra. Era ini juga dinamakan Age of Discovery, zaman saat bangsa Eropa memiliki andil besar di hampir seluruh penjelajahan manusia di sebetulnya apa, sih, yang membuat mereka suka berkeliling dunia? Faktor besar apa saja yang menyebabkan orang-orang Eropa begitu bersemangat untuk melakukan eksplorasi? Faktanya, melakukan penjelajahan samudra membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jadi, beberapa faktor utama inilah yang menjadikan mereka bangsa Pencarian akan sumber rempah-rempahilustrasi rempah-rempah LukmanRempah-rempah jelas menjadi salah satu tujuan utama dari bangsa Eropa. Laman World History menerangkan bahwa perdagangan rempah-rempah dan hasil tanaman memang sangat dibutuhkan oleh orang-orang Eropa kala itu. Bukan hanya itu, bangsa Eropa juga mencari dan menciptakan akses perdagangan baru ke negara-negara mereka begitu getol dalam mencari rempah-rempah? Hal itu dilakukan akibat kelangkaan hasil bumi yang ada di tanah Eropa. Dengan kondisi dan iklim yang sangat dingin, banyak wilayah Eropa yang tidak sanggup menghasilkan hasil bumi sebaik daerah lain, misalnya Asia dan Kejayaan yang dialami bangsa Eropailustrasi rumah warga Eropa di tepi danau VaseyAbad ke-14 adalah tonggak bersejarah dari kemajuan bangsa Eropa. Pada masa itu, ada banyak ilmuwan, pakar sains, dokter, guru, dan ahli militer yang sangat terkenal di dunia dan kebanyakan mereka dari bangsa Eropa. Dengan kejayaannya, orang-orang Eropa di zaman dulu ingin memperluas pengetahuan dengan cara dan biayanya memang sangat besar. Namun, hanya dengan cara inilah bangsa Eropa menjadi dikenal di seluruh dunia kala itu. Mengenal dan berinteraksi dengan bangsa lain juga membawa pengalaman, pengetahuan, dan keuntungan baru bagi bangsa Eropa yang saat itu tengah berkampanye tentang aktualisasi bangsa mereka. Baca Juga Fakta Sejarah Cara Masak Menggoreng di Indonesia dan Dunia 3. Penyebaran agama dan ideologiilustrasi gambar eksplorasi samudra oleh bangsa Eropa MartinsMenurut laman The History Guide, eksplorasi atau penjelajahan yang dilakukan bangsa Eropa pada masa lampau juga tak lepas dari penyebaran agama dan ideologi. Yup, selain rempah-rempah dan aktualisasi bangsa, orang-orang Eropa di zaman dulu juga sangat getol dalam menyebarkan agama Kristen ke seluruh mencatat negara-negara Eropa, seperti Inggris, Belanda, Portugal, Spanyol, dan Prancis, menjadi bagian dari bangsa Eropa dengan penyebaran ideologi dan agama paling masif pada abad ke-15 hingga ke-17. Bahkan, mereka melakukannya pada jarak lintas benua yang sangat Mencari keuntungan ekonomiilustrasi emas koin dan batangan czSelain rempah-rempah, bangsa Eropa juga mencari dan memburu kekayaan finansial atau ekonomi. Pertambangan dan barang-barang ekonomi di zaman itu menjadi buruan karena mereka gunakan untuk membangun negara dan peradaban pada era modern. Biasanya, emas, perak, perunggu, dan logam jenis lain dijadikan komoditas perdagangan utama di luar pencarian dan perburuan kekayaan tersebut kerap bersinggungan dengan kepentingan penduduk asli di wilayah tertentu. Dari yang awalnya perdagangan, lambat laun apa yang mereka lakukan menjadi tindakan yang dinilai tidak adil bagi orang-orang pribumi asli, baik itu di Afrika, Asia, Australia, hingga Memperluas wilayah kekuasaanilustrasi peta dunia StutesmanNah, untuk yang satu ini mungkin erat kaitannya dengan kekuasaan dan penjajahan yang dilakukan bangsa Eropa pada zaman dulu. Inggris, Prancis, Spanyol, Portugal, dan Belanda lagi-lagi dinilai sebagai negara Eropa dengan wilayah jajahan paling luas di muka Bumi. Bahkan, Inggris dinobatkan sebagai negara dengan koloni terbanyak sepanjang sejarah manusia, seperti dilansir atau penjelajahan samudra yang dilakukan bangsa Eropa terbilang luas dan cepat. Mereka telah menguasai banyak wilayah dunia dan mendirikan kekuasaannya di daerah tersebut. Tak hanya militer, mereka juga memperluas pengaruh di bidang ekonomi, politik, sains, perdagangan, bahkan perebutan bagaimana pelajaran sejarah kali ini? Secara umum, penjelajahan samudra bangsa Eropa juga diringkas dalam semboyan 3G, yakni gold kekayaan, glory kejayaan, dan gospel penyebaran agama Kristen.Itu dia beberapa faktor pendorong penjajahan samudra oleh bangsa Eropa, semoga bermanfaat. Baca Juga Black Death hingga Demam Kuning, 11 Wabah yang Mengubah Sejarah Dunia IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. - Penjelajahan samudra oleh bangsa Eropa ke Indonesia menjadi titik awal kolonialisme. Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Ottoman pada abad ke-15 menyebabkan ekonomi di Eropa merosot, karena akses perdagangan ke Asia terputus, dikutip dari Gramedia. Akibatnya, bangsa Eropa kesulitan menemukan rempah-rempah sebagai komoditas yang banyak dicari di pasar. Keadaan tersebut mendorong penjelajahan samudra untuk mencari sumber daya lain di luar Eropa. Baca juga Mengenal Harta Karun Dunia Rare Earth di Bawah Lumpur Lapindo Latar Belakang Penjelajahan Samudra oleh Bangsa Eropa ke Asia Ilustrasi masa penjajahan Belanda ke Indonesia. Penjelajahan samudra terjadi sekitar akhir abad ke-15, dikutip dari Gramedia. Saat itu, bangsa Eropa menguasai seluruh wilayah menggunakan kekuasaan, sistem politik, dan militer yang kuat. Namun, bangsa lain mulai memiliki sifat dan keyakinan yang sama untuk menguasai wilayah lain, hingga terjadi pergolakan dan peperangan. Imperium barat mengalami keruntuhan kekuasaan karena Konstantinopel jatuh ke tangan Turki Utsmani. Ekonomi dan perdagangan Eropa mengalami kemerosotan. Selain itu, revolusi industri pertama juga mempelopori perkembangan ekonomi dan teknologi yang melatarbelakangi penjelajahan samudra. Revolusi industri menjadi cikal bakal bangsa Eropa untuk memperkuat armada laut dengan membuat kapal besar. Bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra menggunakan kapal tersebut. Pelayaran bangsa Eropa bertujuan untuk menemukan sumber daya yang berlimpah di tempat lain. Baca juga Mengenal Potensi Sumber Daya Hutan di Indonesia dan Manfaatnya – Ramainya perdagangan di Laut Tengah, terganggu selama dan setelah berlangsungnya Perang Salib 1096-1291. Dengan jatuhnya kota Konstantinopel Byzantium pada tahun 1453 ke tangan Turki Usmani, aktivitas perdagangan antara orang Eropa dan Asia terputus. Sultan Mahmud II, penguasa Turki menjalankan politik yang mempersulit pedagang Eropa beroperasi di daerah kekuasannya. Bangsa Barat menghadapi kendala krisis perdagangan rempah-rempah. Oleh karena itu bangsa Barat berusaha keras mencari sumbernya dengan melakukan penjelajahan PendorongAda beberapa faktor yang mendorong penjelajahan samudra– Semangat reconguesta, yaitu semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di mana pun yang dijumpainya sebagai tindak lanjut dari Perang Salib. – Semangat gospel, yaitu semangat untuk menyebarkan agama Nasrani. – Semangat glory, yaitu semangat memperoleh kejayaan atau daerah jajahan. – Semangat gold, yaitu semangat untuk mencari kekayaan/emas. – Perkembangan teknologi kemaritiman yang memungkinkan pelayaran dan perdagangan yang lebih luas, termasuk menyeberangi Samudra Atlantik. – Adanya sarana pendukung seperti kompas, teropong, mesiu, dan peta yang menggambarkan secara lengkap dan akurat garis pantai, terusan, dan pelabuhan. – Adanya buku Imago Mundi yang menceritakan perjalanan Marco Polo 1271-1292. – Penemuan Copernicus yang didukung oleh Galileo yang menyatakan bahwa bumi itu bulat seperti bola, matahari merupakan pusat dari seluruh benda-benda antariksa. Bumi dan bendabenda antariksa lainnya beredar mengelilingi matahari teori Heliosentris. Penjelajahan Samudera Oleh Bangsa EropaNegara-negara yang memelopori penjelajahan samudra adalah Portugis dan Spanyol, menyusul Inggris, Belanda, Prancis, Denmark, dan lainnya. Untuk menghindari persaingan antara Portugis dan Spanyol, maka pada tanggal 7 Juni 1494 lahirlah Perjanjian Tordesillas. Paus membagi daerah kekuasaan di dunia non-Kristiani menjadi dua bagian dengan batas garis demarkasi/khayal yang membentang dari kutub Utara ke kutub Selatan. Daerah sebelah Timur garis khayal adalah jalur/kekuasaan Portugis, sedangkan daerah sebelah Barat garis khayal adalah jalur Spanyol. Pelayaran Orang-orang PortugisOrang-orang Portugis menjadi pelopor berlayar mencari tempat asal rempah-rempah. Hal ini tidak lepas dari kiat Pangeran Henry Mualim Henry Navigator yang memberi hak-hak istimewa kepada keluarga-keluarga saudagar sukses dari Italia, Spanyol, dan Prancis. Tujuannya supaya mereka bersedia tinggal dan berdagang di ibukota Bangsa Eropa ke IndonesiaSejak abad ke-13, rempah-rempah memang merupakan bahan dagang yang sangat menguntungkan. Hal ini mendorong orang-orang Eropa berusaha mencari harta kekayaan ini sekalipun menjelajah semudera. Keinginan ini diperkuat dengan adanya jiwa penjelajah. Bangsa Eropa dikenal sebagai bangsa penjelajah, terutama untuk menemukan daerah-daerah baru. Mereka berlomba-lomba meninggalkan Eropa. Mereka yakin bahwa jika berlayar ke satu arah, maka mereka akan kembali ke tempat semula. Selain itu, orang-orang Eropa terutama Protugis dan Spanyol yakin bahwa di luar Eropa ada Prestor John kerajaan dan penduduknya beragama Kristen. Oleh karena itu, mereka berani berlayar jauh. Mereka yakin akan bertemu dengan orang-orang awalnya, tujuan kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia hanya untuk membeli rempah-rempah dari para petani Indonesia. Namun, dengan semakin meningkatnya kebutuhan industri di Eropa akan rempah-rempah, mereka kemudian mengklaim daerah-daerah yang mereka kunjungi sebagai daerah kekuasaannya. Di tempat-tempat ini, bangsa Eropa memonopoli perdagangan rempah-rempah dan mengeruk kekayaan alam sebanyak mungkin. Dengan memonopoli perdagangan rempah-rempah, bangsa Eropa menjadi satu-satunya pembeli bahan-bahan ini. Akibatnya, harga bahan-bahan ini pun sangat ditentukan oleh mereka. Untuk memperoleh hak monopoli perdagangan ini, bangsa Eropa tidak jarang melakukan pemaksaan. Penguasaan sering dilakukan terhadap para penguasa setempat melalui suatu perjanjian yang umumnya menguntungkan bangsa Eropa. Selain itu, mereka selalu turut campur dalam urusan politik suatu daerah. Bangsa Eropa tidak jarang mengadu domba berbagai kelompok masyarakat dan kemudian mendukung salah satunya. Dengan cara seperti ini, mereka dengan mudah dapat mempengaruhi penguasa untuk memberikan hak-hak istimewa dalam berdagang. PIXABAY/babawawa Faktor pendorong penjelajahan Samudra yang dilakukan oleh bangsa Eropa. - Pada awal abad ke-15 hingga akhir abad ke-17 merupakan periode penting bagi kehidupan bangsa Eropa. Era ini juga dinamakan dengan Age of Discovery, zaman saat bangsa Eropa memiliki andil besar di hampir seluruh penjelajahan. Ini karena abad ini berkaitan erat dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan semangat menemukan dunia baru. Selain itu, jatuhnya Konstantinopel pada 1453 ke tangan Turki Usmani juga berdampak besar bagi bangsa Eropa. Sebab, peristiwa itu membuat pedagang Eropa tidak bisa lagi membeli rempah-rempah dari Asia. Oleh karena itu bangsa Eropa kemudian berlomba-lomba untuk menjelajah samudra untuk menemukan penghasil rempah. Ada beberapa faktor pendorong penjelajahan Samudra yang dilakukan oleh bangsa Eropa. Apa saja? Kita cari tahu bersama, yuk! 1. Pencarian Rempah-rempah Baca Juga Mengapa Bangsa Eropa Melakukan Penjelajahan Samudra? Ini 3 Faktor Pendorongnya Penjelajahan yang dilakukan bangsa Eropa disebabkan karena mencari rempah-rempah. Hal ini dilakukan karena rempah-rempah termasuk dalam komoditas utama perdagangan. Selain itu, pencarian rempah-rempah juga dihubungkan dengan iklim negara eropa yang cukup dingin. Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan

faktor pendorong penjelajahan samudra yang terkait dengan inovasi